Mengelola jurnal bukan hanya memahami teknis tetapi juga passion atau lazim biasa disebut "gila". Banyak proses yang harus dibenahi mulai dari sisi tampilan hingga artikel yang menjadi penilain dari Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA). Tetapi lebih dari itu akreditasi jurnal memiliki tujuan untuk mengatur keseragaman tampilan lebih baik sehingga jurnal di Indonesia bisa lebih rapi, tertata tampilan dan konsisten penerbitan artikel bukan hanya terbit saat dibutuhkan untuk Penilaian Angka Kredit (PAK). Keseragaman tampilan dikemas dalam manajemen dan penerbitan yang berkualitas dikemas dalam substansi. Mengelola jurnal juga merupakan gambaran filantropi dimana setiap jurnal tidak dikhususkan hanya untuk memuat artikel daari penerbit sendiri tetapi juga dari afiliasi yang sesuai dengan focus and scope jurnal. Editor juga tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai hasil maksimal, kerja sama dan koordinasi dengan baik merupakan kunci pengelolaan jurnal bisa maksimal.
Diskusi sharing strategi akreditasi jurnal dalam kegiatan Basambang Maudak RJI Kalsel Seri 1 berlangsung gayeng dan mendapat banyak sharing dari peserta yang mengikuti kegiatan ini. Sisi manjemen yang dibuat sekali seumur hidup selama jurnal itu ada merupakan kunci untuk memudahkan keseragaman informasi pada jurnal. Sedangkan sisi substansi juga bisa dimaksimalkan dari tampilan yang "eye catching" dari artikel yang terbit. Mulai dari informasi identitas artikel hingga artikel yang dilengkapi tabel atau gambar sehingga bukan hanya seperti tulisan koran. Substansi juga dapat dilengkapi dengan hal-hal yang bersifat teknis seperti menarik author dari luar Indonesia menulis di jurnal kita, melengkapi dan menambah referensi lebih dari 20 artikel dengan tahun paling lama 5 tahun terakhir untuk ilmu sosial dan 10 tahun untuk ilmu sains dan eksakta. Selain dari itu juga meminta author mendeskripsikan bagaian diskusi yang biasanya selalu tidak sedetail hasil penelitian.
Bagaimana caranya bisa berjalan dengan baik antara maksud editor jurnal (sesuai akreditasi) dengan author? Tentunya komunikasi baik dengan author dan menjadi mitra yang baik dengan author, tanpa adanya komunikasi mustahil editor bisa berjalan sendiri dan menjalankan semua standart yang ditentukan oleh ARJUNA. Editor dan author bisa berkomunikasi untuk mencapai tujuan maksimal dan sama-sama bisa lebih baik yaitu jurnal mendapatkan artikel yang berkualitas dengan cara memperbaiki sedangkan author bisa menerbitkan artikel dan artikelnya juga terlihat bagus dan lengkap dengan gambar atau tabel serta referensi. Indeksasi juga bagian penting dari kepercayaan author untuk memastikan semua artikel bisa diindex sehingga bisa dipublikasikan lebih luas dan indeksasi yang berkualitas. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan yang belum terindek DOAJ bahkan Scopus bisa meyakinkan dan memastikan author dari indeksasi yang ada cukup membuat memastikan aman artikel terbit dari jurnal. Untuk proses reject Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan juga menggunakan proses pengiriman informasi email sehingga bisa dijadikan komunikasi yang baik.
0 Comments