AI dalam Publikasi Ilmiah

 


Pesatnya perkembangan digital ternyata membawa terobosa baru dalam menulis. AI yang semakin lama semakin pintar dalam membantu menulis. AI yang beragam bentuknya kadang kala membutuhkan seleksi manusia untuk dapat menentukan AI mana yang dipakai. Secara keseluruhan penggunaan AI menurut versi penulis (Eko Wahyu). Secara keseluruhan AI dalam penulisan ilmiah dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Ide penulisan ilmiah
b. Penelusuran artikel
c. Penulisan artikel.
Ide penulisan ilmiah dapat menggunakan chat gpt dan gemini untuk mendapatkan ide yang bisa digunakan dalam menulis. Propmt yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan agar chat gpt dan gemini mengeluarkan hasil datri yang diinginkan. Chat gpt dan gemini membantu penulis untuk mendeskripsikan ide yang ingin kita tulis dalam artikel.
Contoh hasil ide penulisan ilmiah dengan chat gpt

Setelah mendapatkan ide maka langkah selanjutnya adalah penelusuran artikel. Penelusuran artikel bisa melalui website jurnal dan publisher, tetapi dengan AI beberapa publisher menambahkan AI seperti Scopus AI dan Science Direct AI. Scopus AI membantu menelusuri artikel dengan berbagai macam bahasa dan menampilkan secara jelas map penelitian yang kita butuhkan untuk menelusuri artikel. Science direct AI masih dalam proses berlangganan afiliasi Perguruan Tinggi, sehingga saya tunjukkan contohnya pada Scopus AI yang bersifat temporary bukan permanen pada akun scopus.
Penelusuran Scopus AI dengan referensi

Mind Map dengan menggunakan Scopus AI

Tahapan terakhir adalah menulis artikel. AI yang dapat membantu menulis artikel bisa menggunakan Sciscape dan BrainText. Sciscape membantu meringkas artikel atau buku yang kita inginkan. Sciscape juga membantu menulis secara otomatis. Braintext juga mempunya fungsi sama menuliskan secara otomatis hal yang sudah kita mulai.

Ringkasan artikel dengan bantuan Sciscape AI


Upluad pada Sciscape dan nanti akan diringkas oleh Sciscape

Menulis dengan bantuan Sciscape

AI semakin pintar dan ramah dengan pengguna. Ingat AI hanya alat bantu bukan untuk menggantikan peran menulis. Dari segi bahasa tetap terasa bila menggunakan AI berbeda dengan penulis manusia yang lebih kondisional dari ide pokok paragragh yang ditentukan. Jadi tetap gunakan AI dengan bijak dan jangan sampai AI segalanya. Ingat AI yang semakin pintar akan membantu manusia untuk semakin pintar juga menulis. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Borneo Riset Edukasi dan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat yang telah mengikuti kegiatan dengan baik dan praktik secara langsung. Masih ingat pesan Bapak Saptoni, MA (Editor Al Jami) bahwa kalau untuk luaran Scopus dengan bantuan AI kalau dua saja masih kurang 😀. Pingin tahu penggunaan AI bisa kontak saya😁




 

Post a Comment

0 Comments