Miskonsepsi merupakan bagian dari masalah pendidikan fisika. Siswa yang mengalami kesalahan konsep saat pembelajaran fisika memberikan dampak pada penguasaan konsep dan atau hasil belajar siswa. Miskonsepsi yang dialami siswa selain memberikan dampak pada penguasan konsep dan atau hasil belajar juga memberikan dampak pada sikap siswa pada materi fisika yang dialami. Contoh miskonsepsi yang sering siswa tidak sadar menganggap suhu sama dengan kalor, es lebih berat dari air dan lain-lain. Maka disusunlah penelitian yang bertujuan mengetahui sejauh mana siswa mengalami miskonsepsi saat diberikan soal dengan basis kearifan lokal. Penelitian ini merupakan hibah penelitian kelompok atas nama Eko Wahyu N.S dan Hasby Assidiqi dengan sumber hibah berasal dari LPPM UIN Antasari Banjarmasin. Kearifan lokal yang diamksud dalam penelitian ini adalah wilayah Kalimantan Selatan. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi 40% dari soal yang diujikan. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa soal miskonsepsi dengan kearifan lokal membantu mengurangi miskonsepsi yang dialami siswa. Forum diseminasi juga menghadirkan guru fisika sebagai ekesekutor di lapangan dan ahli miskonsepsi fisika yang berasal dari Universitas Negeri Surabaya. Dari hasil pembahasan ditemukan bahwa soal dengan kearifan lokal membantu siswa saat mengalami miskonsepsi dibandingkan dengan soal miskonsepsi biasa. Maka dengan pembuatan soal miskonsepsi berbasis kearifan lokal bisa mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Tautan materi dapat dilihat pada link

0 Comments