Menata tampilan Open Jour System (OJS) dan menentukan artikel untuk terbit selanjutnya merupakan salah satu rutinitas kesibukan para editor jurnal. Tidak hanya cukup tampilan OJS yang bagus tetapi juga menjaring artikel terbaik untuk bisa terbit di edisi terbitan. Entah rejeki atau tidak mengelola jurnal merupakan pekerjaan sampingan (Resmawan, 2019). Pekerjaan sampingan artinya jurnal ini selalu ada di samping kita dan selalu siap 24 jam untuk mengecek web url aman atau melayani author. Bahasa kasarnya harus gila, kalimat yang sempat terngiang saat mengikuti Training of Trainer Relawan Jurnal Indonesia ke 3 tahun 2019.
Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan dengan publisher Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, merupakan jurnal bunga rampai untuk menampung semua prodi yang ada di fakultas. Pada workshop yang saya ikuti pertama di kampus, menjadi tantangan tersendiri untuk bisa akreditasi lebih tinggi karena sifatnya lebih umum tidak khusus. Bapak Saptoni, MA yang menjadi narasumber menyampaikan ada banyak pekerjaan yang dikerjakan agar jurnal ftk bisa sampai di akreditasi sinta 2 bahkan bisa scopus. Langkah pertama yang kita jalankan adalah dengan mengecilkan focus and scope sehingga menjadi limgkup kecil pendidikan terapan, sehingga tidak ada lagi artikel dengan siswa SD/MI, PAUD, Manajemen Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Tahap demi tahap dilewati hingga pengumuman akreditasi yang ditunggu kurang lebih setahun (dari Mei 2023 hingga Mei 2024) keluar hasilnya dan mendapatkan hasil diluar ekspetasi terakreditasi SINTA 2.
Mitos bahwa untuk mencapai SINTA 2 membutuhkan DOAJ, EBSCO dan lain-lain menjadi terpatakan dan menjadi rasa syukur bagi tim editor yang berjuang untuk bisa mencapai SINTA 2. Banyak cerita untuk bisa melewatinya tetapi alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT semua ada jalan dan dipermudah. Tugas berat selanjutnya mempertahankan untuk tetap bisa bertahan di SINTA 2 sesuai dengan moto kejuaraan EURO 2024 "Merebut Lebih Mudah Daripada Mempertahankan".
0 Comments